Pengertian Stunting

Menurut WHO, stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai. Berdasarkan Riskesdas, prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2018 adalah 30,4% yang termasuk kategori tinggi menurut indikator WHO. Pemerintah sendiri telah menargetkan penurunan stunting pada 2024 untuk mencapai prevalensi 14%. Oleh karena itu, berbagai pihak perlu dilibatkan untuk mengawal kelahiran-kelahiran baru agar tidak mengalami stunting.

Kesehatan Rongga Mulut dan Stunting

Rongga mulut merupakan pintu masuk makanan ke dalam tubuh sehingga kesehatan rongga mulut memengaruhi penyerapan nutrisi. Menjaga kesehatan rongga mulut bagi ibu hamil dan pada anak merupakan langkah penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.

Peran Sarjana Terapan Terapi Gigi dalam Pencegahan Stunting

Berdasarkan Permenkes RI No. 39 Tahun 2016, upaya pemerintah dalam penurunan prevalensi stunting dilakukan dengan berbagai jenis program yang ditujukan kepada beberapa kelompok masyarakat, antara lain ibu hamil dan bersalin, balita, anak usia sekolah, remaja, dan dewasa muda. Dari berbagai upaya tersebut, Sarjana Terapan Terapi Gigi dapat ikut mengambil peran dalam upaya penurunan stunting melalui intervensi saat anak masih di dalam kandungan dan intervensi pada 1000 hari pertama kehidupan anak. Intervensi yang diberikan berupa program menjaga ketahanan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan anak. Hal ini penting dilakukan karena, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, rongga mulut yang sehat dapat mendukung terpenuhinya nutrisi ibu hamil dan anak melalui konsumsi makanan.

Dalam program tersebut Sarjana Terapan Terapi Gigi dapat berperan dalam pemeriksaan kondisi rongga mulut ibu hamil dan anak untuk kemudian dilakukan tindak lanjut berupa pemberian edukasi mengenai kesehatan gigi maupun tindakan perawatan jika ditemukan masalah. Dengan begitu diharapkan tercapainya kesehatan gigi ibu hamil dan anak yang optimal sehingga kebutuhan nutrisipun dapat terpenuhi dengan baik. Kegiatan ini dapat memperoleh hasil jika dilakukan secara terstruktur dan terarah dengan melibatkan berbagai pihak, seperti bekerjasama dengan Puskesmas serta melibatkan peran serta masyarakat itu sendiri.